Kamis, 12 November 2009

Waktu

Kecantikan bunga dan pendar-pendar pelangi membalut petualangan matahari
keheningan langit malam dan keangkuhan bulan terselimuti keindahan gugusan bintang-bintang
itulah waktu

roda-roda kehidupan berkelana tanpa henti
mencari
sejuta makna,beribu cerita dan keinginan tak terhingga

waktu,
merenggut asa,menanti derita,melebarkan tawa,suka,kesedihan,tangisan,ratapan,cinta

karena waktu masa terlewati
karena waktu kehidupan tak henti jenuh
karena waktu pula
pengkhianatan memasung kesetiaan
keserakahan mengekang ketulusan
kejujuran mati tergilas terganti kedustaan
itukah pula waktu?

aku tak bisa menjawab
suaraku tertelan kenisataan
aku terpenjara di balik jeruji keputusasaan
karena pengkhianatan sebuah hati lemah
karena

sepi merunduk menghampiri gundah
bertaut rasa hampa
menjalin kerisauan yang bertelekan air mata
kerapuhan senyuman mengikis cinta
bertalu-talu suara pekak
bertanya-tanya mengapa
berlinang-linangan bodoh
sedangkan di sana
bukit-bukit hijau mengawal gagah
awan-awan yang berserak menggantung di birunya lazuardi cerah
berhalang-halang memadu rupa
membayangi sungai mengaliri lautan
sampai ke pantai
menghisap sungai
menuruni bebatuan tinggi
bergetar,bergerak,berputar
belum henti
mengelilingi waktu

Rabu, 11 November 2009

Penghambaanku

Getar-getar halus berdenting merdu
tanda mulai terjamah oleh senyum lembut sang bintang
tertukar dengan gelisah jiwa,melayang tinggi ke angkasa
menguap,tiada bekas dan jejak

Bayu lembut menyapa hati penuh sunyi
menambah sepi dan diam,tak terusik
tak beranjak dari pesona fajar di ufuk langit

Hujan di tengah kemarau mengerontang,mungkinkah?
Adakah oase sudi membasuh dahaga kalbu?
Ketika aku adalah secuil kayu kering rapuh-tak berguna,akankah?
ketika aku menjelma setitik debu kotor,sudikah?

kalaupun tak,masih terisa setetes embun,
di sudut jiwa gersang
memberi selaksa kesegaran abadi
mencinta pada yang hakiki

-2006-

Puisi Kosong

Ketika hatiku berdetak deras:
aku berada di duniamu

sendiri ku berlari
mencarimu
kemanakah?

pelangiku berpendar menghias ingatan tentangmu
di singgasana itu kau sembunyikan senyummu?
kenangan yang tak ingin kulalui
dan sedemikian rupa aku memberontak
kaulah yang pertama menggenggam hatiku
terpatri dalam di setiap helaian waktu

tak ingin kuakhiri

-2007,the chamber of secret panic room-

Selasa, 10 November 2009

Retak Hati

Aku ingin melepaskan simpul-simpul kenyataan ini
yang telah kurangkai dengan letih dan pedih
yang selalu mengikatku pada sebuah kenangan
ingin juga kuhapus semua lukisan puisiku
agar perih ini tak mengikis kasar
indah yang kusembunyikan untukmu
tak kan kusimpan
karena hatiku tak lagi menyisakan ruang rasa
telah terpenuhi oleh kepasrahan
racun pahit yang tak pernah kau teguk
menghuni hati beku ini
karena matahari tak menjangkauku

tolong aku
menemukan setitik sinar yang sempat padam
gelapmu menelan
tolonglah aku
untuk tak menangis saat membenci kehampaanmu

-2006,the room of tears-

Tak Kusangka

Diri ini membenarkan
Kekelaman begitu menyelimuti
Tak kusangka,kau begitu jauh
Walau ku selalu mendekat
Hanya gelap pekat yang kulihat

Aku masih di sini,mengenangmu
Walau kau bukan kenangan
Tetapi ingatan yang memadati memoriku
Sebuah grafiti indah
Terlukis rapi di lembaran putih jiwaku

Diri ini membenarkan
Kesepian begitu mencabik
Namun ku hanya bisa menangis
Jejakmu hilang terbasuh gerimis

-2006,in the class of Javanese