Jumat, 18 September 2009

Menjadi Kreator Masa Depan Sendiri



Kebanyakan orang menjalani hidup dari hari ke hari, bulan ke bulan, tahun ke tahun membiarkan saja orang lain mengatur apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. Bahkan banyak yang berperilaku seperti manusia yang bergerak otomatis, seperti melakukan pekerjaan yang sama, dengan cara-cara yang sama, bekerja di tempat yang sama, bertemu orang-orang yang sama selama bertahun-tahun. Rutinitas seperti ini tanpa disadari telah membelenggu banyak manusia di bumi ini selama bertahun-tahun dalam hidupnya.

Orang-orang seperti ini menjalani hidup tanpa memahami siapa dirinya dan apa kehendak hatinya. Mereka ini tidak pernah mengerti dan tidaK pernah berusaha mengerti mengapa dirinya hidup di dunia dan untuk apa hidup di dunia. Bahkan ketika dirinya ditanya apa tujuan tertinggi hidupnya? Mereka tergagap dan tidak bisa mendefinisikannya dengan jelas. Kalaupun bisa menjawabnya, pada umumnya tujuan hidupnya hanya dimotivasi oleh hal-hal yang bersifat kerendahan seperti, keserakahan, ketamakan dan kepentingan duniawi semata.

Dunia telah menghadirkan fakta sejarah bahwa orang-orang sukses, para pembaharu kehidupan, pribadi-pribadi unggul, manusia yang menghasilkan karya luar biasa bagi kehidupan adalah orang-orang yang mengenal dirinya dan memahami hakekat hidupnya. Mereka mengagumi kehidupannya dan meyakini nilai-nilai dalam dirinya dibandingkan dengan pengaruh orang lain. Mereka berani memperjuangkan nilai-nilai baru yang diyakininya dapat menciptakan masa depannya sendiri, bahkan dadpat mempengaruhi masa depan kehidupan dunia.

Hidup Ini Penuh Kekaguman

Dalam kehidupan di dunia ini setiap individu telah diberikan modal berupa kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual yang sangat berharga bagi kehidupan. Bahkan manusia memiliki kelebihan lain yang tidak dimiliki oleh makhluk ciptaan Tuhan lainnya, yakni berupa “kebebasan hati” untuk memilih sendiri kehidupannya. Artinya setiap diri kita telah memiliki modal awal untuk menjadi pencipta masa depan kehidupan kita sendiri, menjadi seorang pemenang.

Maka pantaslah kalau kemudian kita memiliki kekaguman yang mendalam terhadap diri sendiri, terhadap nilai-nilai yang kita yakini dalam hati kita sendiri. Betapa keberadaan kita dalam kehidupan ini memiliki nilai yang sangat berharga. Betapa mengagumkannya kehidupan dan keyankinan nilai-nilai dalam diri kita sendiri.

* Kalau demikian mengapa Anda membiarkan hidup hanya didekte orang lain?

* Mengapa Anda membiarkan hidup hanya mengekor pengaruh orang lain?

* Mengapa Anda membiarkan hidup ini hanya bergerak otomatis tanpa memiliki tujuan masa depan?


Merupakan sebuah kebodohan kalau kita menyia-nyiakan kehidupan yang sangat mengagumkan ini dengan hanya didikte oleh orang lain. Kerugian kalau membiarkan hidup secara otomatis maupun hidup hanya mengekor kepada orang lain. Karena setiap orang dapat menciptakan sejarah masa depannya sendiri, bahkan sejarah kehidupan dunia. Karena kita adalah bagian dari kekuatan yang menjadi penguasa diri sendiri dan penguasa kerajaan kehidupan masa depan. Kita adalah penguasa energy tak terbatas dalam diri kita sendiri.


Ketika kita mempelajari kisah klesuksesan seorang Muhammad Rasulullah misalnya, maka akan menemukan bagaimana keyakinan pada nilai-nilai dalam hatinya mampu membawanya pada keberhasilan luar biasa. Bagaimana seandainya ketika itu Muhammad SAW tidak meyakini nilai-nilai yang tertanam dalam hatinya? Bagaimana seandainya waktu itu Muhammad SAW lebih meyakini pengaruh pamannya Abu Thalib, kemudian mengekor kehidupan pamannya tersebut?

Mungkin dunia tidak akan pernah menyaksikan keagungan nilai-nilai diri dan kepemimpinan seorang Rasulullah SAW saat ini. Karena potensi keagungan dalam dirinya mungkin saja tidak berkembang seperti sekarang ini. Dengan berani memperjuangkannya nilai-nilai yang diyakini hatinya dalam kehidupan ini, kini sejarah mencatat kepemimpinan beliau yang mampu mengubah umat manusia, bahkan kepemimpinannya telah mampu mengunbah wajah kehidupan dunia dalam waktu 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari.

Bagaimana seandainya Budha Gautama tidak mengenali dirinya sendiri dengan baik? Bagaimana kalau waktu itu Budha tidak meyakini kehendak hatinya untuk menciptakan sejarah masa depannya dan kehidupan umat manusia, kemudian lebih meyakini pengaruh keluarga dan lingkungannya? Mungkin sekarang ini sejarah tidak akan mencatat nilai-nilai baru yang diyakininya dan nilai-nilai kebijaksanaan yang dikembangkannya dalam kehidupan kepemimpinan dan keagungan jiwanya tidak akan berkembang dan dikenang oleh sejarah klehidupan.

Bagaimana kalau Mahatma Gandhi waktu itu tidak mengenali kehendak hatinya sendiri dan hanya mengekor ayahnya yang menjadi seorang pengacara terkenal? Mungkin saja nilai-nilai baru tentang keluhuran jiwa, kebenaran dan perjuangannya dalam membebaskan bangsanya dari ketertindasandan keterancaman tidak berkembang. Sejarah tidak akan pernah mencatat kepemimpinannya dalam kehidupan.

Menjadi penting bagaimana kita dapat mengenali diri kita, hakekat hidup kita, siapa Tuhan kita sebenarnya dan apa tujuan hidup tertinggi kehidupan ini. Hal ini dapat menjadi landasan kuat untuk membuka hati dan pikiran kita dalam menemukan kehendak hati dan menciptakan masa depan kehidupan kita sendiri. Dengan mengemal diri sendiri, potensi dalam diri, tujuan tertinggi kehidupan, siapa Tuhan kita sebenarnya, akan mengantarkan kita untuk mengenal sifat-sifat kemuliaan Tuhan yang sudah bersemayam di hati. Menuntun kita untuk mengenal keinginan Tuhan dalam diri kita dan mampu membaca rambu-rambu atau “rules” yang tertulis di alam semesta, sehingga kita dapat melaksanakan amanah kehidupan ini sebaik-baiknya.

Text Box: Lantas bagaimana tahapan agar dapat menemukan kesadaran hati dan kehendak hati terdalam? Bagaimana agar kita dapat mengenali hakekat hidup, menguasai diri dan menciptakan masa depannya sendiri?
Mengenali diri sendiri artinya kita dapat menemukan kesadaran hati dan jiwa yang akan menjadi penuntun bagi kita dalam menempatkan diri dalam kehidupan sesuai kadarnya. Dapat melahirkan keyakinan akan kemampuan diri dan keyakinan akan nilai-nilai spiritual dalam hatinya. Sehingga menjadi tidak mudah dipengaruhi orang lain, didekte orang lain, atau sekedar mengekor orang lain yang tidak sesuai dengan kehendak hati nuraninya.

Lantas bagaimana tahapan agar dapat menemukan kesadaran hati dan kehendak hati terdalam? Bagaimana agar kita dapat mengenali hakekat hidup, menguasai diri dan menciptakan masa depannya sendiri?

Setidaknya ada empat tahapan yang sangat krusial, yang menjadi “secret” rahasia sukses seseorang dalam menata dirinya menciptakan masa depannya, yakni:

1. Menjadi “researcher” kedalam diri.

2. Finding the best of me

3. Eksplorasi dan Inovasi potensi diri

4. Menjadi creator bagi masa depan sendiri.


From: Pak Anto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar